Saturday, January 3, 2015

Pier, Annelis, Ninoshka.

Halo Pier,

Surat ini kutulis menjelang kepulanganku ke Negeri Putin.
Isi surat ini hanya ingin meluruskan benang kusut yang berjela, bersisian dengan nefron otakku. Membuatku mudah hilang fokus, membuatmu muncul dengan apa saja yang kulakukan.

Mungkin kamu sudah tidak heran lagi melihat aku yang tak mampu menyembunyikan simpul bahagia tiap bersamamu. Mungkin kau tidak heran lagi melihat aku yang selalu kikuk, menata sikap, merenda percakapan denganmu. Semua itu terjadi karena aku terenggut olehmu. Bukan oleh tinggi tegapmu Pier, bukan bukan itu. Bukan juga ikal rambutmu yang jatuh, seakan menggoda jemari menyentuhnya, bukan bukan itu. Bukan juga oleh tawa renyahmu yang menggema.

Akan tetapi semua terenggut oleh sesuatu yang ada di bawah kulitmu, tersembunyi dibalik tulang, diselimuti otot-otot. Aku terenggut oleh caramu bermain dengan anak kecil. Caramu bercengkrama dengan kakek-nenek. Caramu berdiskusi dengan rekan-rekanmu yang lain. Caramu membelai lembut kuda-kuda milik Paul. Terutama aku terenggut pada dirimu yang seperti tidak memiliki Ego. Aku jatuh. Bukan, Aku bukan jatuh melainkan terjun bebas. Tanpa tahu apa yang ada di bawah.

Ternyata realita menghantamku di bawah. Aku jatuh pada pualam yang licin. Annelis disismu menghantuiku. Setiap bahagiaku melihatmu, setiap tawaku karena celotehanmu, setiap aku menemukan diriku memikirkanmu, aku dibayangi Annelis. Pier dan Annelis. Annelis dan Pier. Siapa pun di Wiltshire ini mengenal kalian berdua, pasangan itu, Pier dan Annelis.

Akan tetapi yang mendorongku menulis surat ini bukanlah hati yang ingin memiliki. Bukan, bukan, apalah Ninoshka ini dibanding Annelis. Aku hanya ingin mendengar dari sisimu. Karena setiap hal pasti memiliki sisi yang lain. Karena setiap cerita memiliki berbagai sudut pandang. Karena yang tersembunyi di balik tempurung tengkorak manusia itu lebih rumit dari rumus kimia yang diajarkan Mr. Zach. Lebih tersembunyi dari doa yang dipanjatkan. Tidak dapat diprediksi seperti kapan Antelope akan berbelok. Maka aku ingin mendengar cerita ini versi-mu, Pier.

Salam Hangat,
Ninoshka.


No comments:

Post a Comment