Wednesday, December 24, 2014

Look, Draw, Write, and Speak of it

Beberapa tahun ini mengajarkanku tentang cinta dalam kebencian, tentang sayang dalam sakit hati, dalam kebersamaan dalam perpisahan. Beberapa tahun belakangan ini juga mengajarkanku mengenai keingintahuan, mengenal diri, mencari hal yang dapat membuat bangun di pagi hari dan merasa "Hal baik apa yang bisa kulakukan hari ini?"

Aku salah, melakukan kesalahan, refleksi diri, terjembab lagi, relfeksi diri lagi. Bukan aku tidak sedewasa itu, belum aku belum sebijak itu pula. Aku terus melihat, merasakan. Aku terus hidup dan merenungi kehidupan.

Berani memulai hal baru itu susah kata orang, tetapi menurut saya ada yang lebih menuntut keberanian, yaitu menyelesaikan hal yang sudah dimulai. Kamu bisa saja mulai menyenangi hal baru. Semudah anak kecil menyukai mainan baru, semudah memulai cinta yang baru, semudah jatuh cinta pada perjalanan baru. Akan tetapi menyelesaikan semua itu butuh keberanian yang lebih besar. Terkadang keberanian tidak cukup tapi perlu tambahan rasa ikhlas dan sabar. Seperti menyelesaikan susunan puzzle atau menyamakan warna sisi rubik. Seperti bertahan dalam suatu hubungan atau mengahirinya. Seperti menyelesaikan perjalanan dan kembali pulang.

Teruntuk jiwa-jiwa yang sedang baru memulai atau sudah berada di tengah, teruslah melangkah, beranilah menyelesaikanya!

Sunday, November 9, 2014

Pasangan yang Pas



Menurut saya pasangan yang pas itu seperti Hujan dan Bandung, seperti Senja dan Yogyakarta, seperti Jakarta dan Citylightsnya. Bukan tentang seimbang atau saling, tetapi kecocokan. Seperti enzim dan substartnya, seperti sperma dan ovum, seperti reaksi fusi. Itulah mengapa pasangan yang terlibat kasus KDRT tidak bercerai, itulah mengapa kebiasaan buruk kadang sulit ditanggalkan. Karena masih terasa pas. 
Belakangan saya gemar membaca postingan @humansofny di instagram. Suatu waktu seorang wanita berkata bahwa ia mungkin tidak akan menemukan "the one". Bahwa suaminya memang mungkin bukan "the one". Bahwa mungkin suaminya berpendapat yang sama tentangnya. Mereka tidak bahagia? Belum tentu.

Lain lagi perempuan lain berkisah bagaimana ia menemukan "the one" yang menjadi suaminya. Ia menikah di usia 40an. Ia telah melalui fase jatuh cinta-patah hati-jatuh cinta-patah hati. Siklus tersebut membuat ia lelah untuk mencari. Ia berhenti pergi ke club. Berhenti mengikuti blind date. Ia memilih menikmati hidupnya dengan bergabung dengan komunitas olahraga. Suatu hari ia sedang jogging rutin bersama temanya. Seorang laki-laki hendak memarkirkan sepedanya. Ia mengenakan kaos donasi darah ber-caption "Are you my type?". Teman perempuan tersebut berkata " Kamu pasti tidak akan berani menyambangi laki-laki tersebut". Kemudian perempuan tersebut mendatangi laki-laki dan berkata "Yes, I am". Kemudian laki-laki tersebut menjadi suaminya sekarang.

Saya sendiri melihat bahwa kasus yang pertama bukan kesalahan perempuan maupun laki-laki. Pasangan yang bersama belum tentu ternyata terasa pas. Pasangan yang berpisah mungkin mengejar rasa pas yang tidak didapatkan di partnernya. Akan tetapi lebih baik jika belum menemukan yang pas jangan mengikat dalam janji suci, upacara sakral Pernikahan.

Perceraian, terlebih jika telah memiliki anak, akan berdampak juga ke Anak. Perasaan takut, benci, dan muak pasti pernah dirasakan. Perasaan "jahat" ini jika membekas akan terus terbawa dalam hidup sang Anak. Menerima kondisi tersebut juga butuh proses dari sang Anak. Orang Tua adalah panutan pertama dan utama dari Anak. Jika Anak dikecewakan oleh Orang Tua kemanakah ia harus berpegang? 

Tidak sedikit anak-anak broken home mengambil jalan yang salah. Akan tetapi jika belajar menerima dan mencoba memahami, perceraian bukan dosa dan juga bukan kesalahan. Perceraian hanya jalan keluar dari proses pencarian yang pas disaat yang sudah tidak tepat. 

Maka teruslah mencari kecocokan tersebut. Sebelum berikrar, pastikan sudah pas!

Saturday, September 13, 2014

le vent se lève . il faut tenter de vivre

The wind is rising. We must attempt to live. (Paul Valery on Charmes. Le Cimetière Marin . 1922)

This post will sum up all things happen recently. Lot of things happen during this short time after holiday.







Argopuro. Spent 5 days there also 2 days in Surabaya. Tons of stories from this Journey. We took a different path from the others. We started from Bremi and then ended at Baderan. There was laughter, struggle, cold, laughter again, stories, struggle again, and most of all friendship. There is a quote to sum up the journey. "If you wanna go fast, go alone. If you wanna go far, go together."

At the end of the holiday there was meeting and meeting again for Agenda also Raker BOE. I lost my phone before Raker BOE. I should fix this bad habit. Pay more attention, be organized, put important thing on bag since i easily forget something.

After school started my life turning with full-speed contains of meeting, attend class, doing assignments, lunch with friends, din with friends, go out sometimes with friends, and my new routine is going to pramuka, east jakarta. Haha almost every weekend i went there for Agenda. I am exhausted, but its fun to gain a new knowledge. I'm also being more interesting on my academic path, since i found my future-path. I want to grab and stick to it until its done. There is also a quote to sum up those things. "Its always seems impossible until its done."

Last, i just give some movie recommendation (as if there are reader of this blog). First is "sein letztes rennen" i watched it at German Cinema 2014. And the second one is The Wind Rises by Studio Ghibli

Paul Averhoff

we're like wind and the sea

passion, determination, and love

The Wind Rises. 2014


Sunday, August 3, 2014

Lebaran & Liburan



Happy Eid Mubarak!
Lebaran dan Liburan memberikan banyak waktu untuk contemplate and start new thing. Start new habit, new adventure, new perspective. Lot things to do this holiday, lot things happen during this holiday. Bad things and Good things. Take a lesson from the bad one and share happiness from the good one. Biggest lesson from what I've been through is expect less and never assume, just talk and ask, never be bothered to ask those question to yourself, you might ended up regretting it later. Expect Less help you to not put your happiness to a person or thing, because you might ended up disappointed. Expect less and just pray, that's better. 
By the way yesterday I bought a sketchbook and also this book titled "Teknik Gambar Sketsa Arsitektur" by F.X. Budiwidodo Pangarso. Its amazing book and fun! I just have finished the first chapter but i had lot of new knowledge. So happy!
About a week from now I'll be on trip to Argopuro. Weary? yes. Because it took a week and i never been in expedition more than 4 days. Hopefully everything goes smoothly and we can go home safe and sound.
I am truly a nerd hahaha look how i spent my holiday, just reading more and more, watching movies, cooked at home (sometimes with friends), take care of my grandfather, play around with my cousins, catch up with friends and sometimes go to new places. But i love it, being far from home make me realized there are no usual things. Feel it and happiness can come from the simplest thing. Here is some recommendation for books and movies :



Judul : Mata yang Enak Dipandan
Penulis : Ahmad Tohari
Buku ini kumpulan cerpen Ahmad Tohari yang dimuat di surat kabar.
Ceritanya sangat menyentuh dan reflektif.
Nice Cover Indeed ;)



Dwilogi Saman & Larung
Penulis : Ayu Utami
Seperti saya jatuh cinta pada Parang Jati dengan petualanganya di Bilangan Fu, Manjali dan Cakrabirawa, Lalita, dan Maya. Saya jatuh hati pada Larung dalam Perjalanan Saman-Larung. Saman-Larung sudah terbit jauh sebelum Serial Bilangan Fu dan sudah di terjemahkan ke dalam bahasa belanda. Berikut adalah cover yang baru dwilogi Saman-Larung. Seperti novel yang lain, karya Ayu Utami selalu cerdas, lugas, dan sensual. Saya selalu suka karya beliau.


Julie and Julia
Based on Two True Stories
Inspired me to cook during holiday


Gravity
Great Sci-Fi movie, Great Plot, Great Special Effect!
plus Sandra Bullock is one of my favorite actress.


Parent Trap
Favorite Movie All The Time!
I never get bored, even I've seen it over 10 times haha

Tuesday, July 22, 2014

Pizza (2)

Setelah kemaren buka di Calzone Express, today it was Pizza again! (+pasta). I want to share another yum yum place in Jogja.
Here is it : IL MONDO





Alamat : Jalan Garuda No. 21 Komplek Colombo, Yogyakarta (Kalau dari Gejayan masuk Jalan Cendrawasih terus di kiri jalan ada supermarket belok kiri nanti ada tugu di tengah jalan nah tuh Il Mondo di pengkolan haha)
Price : $$
Tempatnya di upgrade bangetlah di banding yang lama (Jl Cendrawasih). Interior sama Arsitektur bangunanya bagus. Playlistnya juga bagus haha. Dan makananya oke banget sih. Quick Review tadi sih Spinach Pizzanya level enak bangettt, Fettuccine Carbonara enak sihh tapi menurut saya egg yolknya strong banget tapi enak kok, Fettuccine Carosone juga enak. Minumnya, pardon me, saya orangnya selalu pesen teh atau squash jd ya standarlah menurut saya. Honey-Lime Squash & Ice Lychee Tea -nya level enak-seger-gitu. Good Food, Good Ambiance. Asik buat lama-lama haha.

Funny thing tadi sih waktu mbaknya nganter Ft. Carosone-nya dia nanya "Ini tadi pesen pasta apa ya?" Hahahaha ini mbaknya ngetes apa begimana, sekalian aja bilang "Tadi pesen apa hayooo, ini bukaaan?"

P.S. Pardon me gaada foto makananya. Kita udah kelaperan so siapa yang bakal foto dulu sih kalo bisa masukin pizza berlumer mozarella ke mulut hahaha.

Monday, July 21, 2014

Life Start from Holiday

Hidup dimulai saat liburan. Hahaha itu teori nonsense saya sih. Ya menurut saya liburan memberi waktu yang tidak bisa di berikan oleh rutinitas. Liburan memberikan waktu untuk dapat merenung, membaca, mencari inspirasi dan lebih mengenal diri. Oleh karena itu setiap liburan pun di warnai oleh perenungan yang sama. What on Dang Ding Dong Earth i am stuck in this major. I always blame the condition that happen to me in high school changed me. And to be strong at that time I was being Ignorance, (too) Bold, and hurt myself. Saya nulis ini untuk jujur pada diri sendiri, so pardon me when it comes to be a curcol-post.

Liburan, if you waste it right (re: do something not just wake up late and do movie marathon everyday), kaya traveling, membaca, membaca lagi (because its the main source of inspiration), catch up with your friends, go to places, talking with siblings, talking with your parents, talking with anyone, could bring you to know yourself better. Rasanya saya terlambat menemukan diri saya. Saya terlalu idealis (and due to "mi familia condition" I wasn't discussed it with other member) dalam menentukan tujuan. Bukan berarti saya tidak bersyukur dengan apa yang saya dapat, tetapi saya rasa ini bukan yang benar-benar saya suka. Saya lebih suka membuka freshome di banding the economist. Saya lebih suka nonton IDEAS, DECOR, Rumah Idaman, dibanding laporan IHSG. Saya selalu ke deretan Archinesia, Home, IDEA dan sekawananya dan baru sekali membuka bloomberg businessweek (itu pun ga beli, yang gratisan aja ga di baca).

Tetapi setelah saya pikir-pikir lagi, yang saya miliki sekarang tidak buruk (baik bgt malah) ya sudah harus di teruskan sampe akhir, harus total disana. Coba cari celah-celah yang membuatmu selalu curious & learn. 

Nah lesson learned kan, oya liburan harus banyak-banyak nulis nih. Saya mau kasih recommend buku. Here it is......


Judul : Malam Terakhir
Pengarang : Leila S. Chudori
Penerbit : KPG

Kumpulan cerpen yang di tulis dan di revisi kembali untuk di publishkan dalam novel Malam Terakhir. Leila S. Chudori merupakan salah satu penulis wanita favorit saya. Saya selalu mengagumi setiap karyanya. Bold and Beauty.

Another recommendation, Gerai calzone di jogja : Calzone Express




Alamat : Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo (selatan galeria)
Price : $
Tadi buka berdua pesen 3 pizza (tuna melt, cheese, beef rendang) plus strawberry float sama milkshake coklat just 67k. Sayangnya mozarellanya kurang sih cuma yang cheese aja yang banyak. Tuna Meltnya kurang sih (menurut saya lho). Tapi two thumbs buat beef rendangnya! nom nom nomm :9 (memang lidah pribumi)

Selamat menikmati sisa sisa liburan!

Saturday, July 12, 2014

Dark Knight


I am not a batman-die-hard-fan, but I just watched The Dark Knight and it was worth-to-watch movies. I don’t remember whether I stopped watching because of batman begins or batman returns. The reason is because I think Batman Production decreasing. I’m not a type person who not watch because someone says it’s not good. I have to experience it by myself to build up opinion.
I did wrong to stop watching Batman. The Dark Knight really made my mind that you have to experienced it by yourself, not listen to others and not assume. Hahaha lesson learned huh? So anyone who look a movie to watch I recommend this one. (Even you never watch batman before, you’ll enjoy it).


Thursday, May 15, 2014

Melbourne Post Effect



Long time not reading fiction. I keep my nose on book whenever i have idle time. Its good to let yourself happy by doing things you like. Its good to be focused on something rather than multitasking. Its good to have new perspective. Its good to be reminded about dreams and passion when i suck at routine and lot of workload. Even its good to take a lecture notes in class, doing good at presentation, and work on academic assignments.

My Current Obsession : Dérive, Music, Old Fiction Books, Indonesian Landscape, Movies, and Foods.

Saturday, May 10, 2014

Kisah Seorang Gadis

Sesengukan. Malam itu ia menangis sendiri di kamarnya. Menangis tanpa memperdulikan untuk melegakan hatinya. Sudah lama ia tak menangis. Bukan berarti sudah lama ia tak sedih atau terluka. Akan tetapi gadis itu tumbuh menguatkan dirinya. Semakin berusaha ia menguatkan diri, semakin jarang air mata membasahi wajahnya.
Setiap hari ia memasang senyum itu. Senyum ikhlas, bahagia. “Iya” selalu terucap saat orang lain meminta bantuan. Bukan karena ia mau diperalat. Karena ia memposisikan dirinya pada orang yang meinta bantuan. Selama ia bisa. Ia akan lakukan. Naif, memang. Akan tetapi ia hanya ingin berarti buat orang lain. Orang lain, ah, gadis itu memang terlewat sering mendahulukan orang lain. Akan kuceritakan kisah tentang gadis ini. Kupikir ini akan sedikit menyedihkan.
Ia tumbuh di keluarga yang sederhana. Tidak sederhana tetapi juga tidak kaya. Iya tidak masalah dengan itu. Ia tidak mengeluh harus pulang menggunakan bus disaat teman-temanya di jemput. Ia tidak keberatan basah kuyup disaat teman-temanya naik mobil. Ia tidak masalah tidak menggunakan barang branded atau pun yang sedang “in”. Bukan, ini bukan soal materil.
Tumbuhlah ia menjadi seorang gadis remaja. Gadis remaja yang mulai sibuk dengan teman dan kegiatanya. Akan tetapi disaat gadis seusianya mulai percaya cinta. Ia melihat realita cinta yang lain. Ia melihat bagaimana manusia yang hidup bertahun-tahun atas nama cinta bisa berkhianat. Dengan sahabat pasanganya. Kemudian ia melihat sisi yang terluka pelan-pelan tergerus sakit akibat memendam rasa sakit kemudan akhirnya pergi. Bahkan sisi yang berkhianat tidak seperti yang dalam kisah-kisah di novel dan film, tidak sisi itu bahkan pergi di hari berikutnya. Kejam? Seperti sinetron? Ini realita yang gadis itu hadapi. Selesai? Belum ia masih melihat banyak sisi dari cinta.
Ia melihat yang namanya pengkhianatan cinta yang lain. Ia melihat dan di jejali keburukan-keburukan dari tiap sisi. Yang satu berteriak pengkhianat. Yang satu berteriak tidak beratnggung jawab. Aku kasian akan gadis itu. Aku heran, para orang dewasa itu tidak memikirkan dampak dari apa yang mereka perbuat. Mereka tidak tahu mereka merusak atau menggerogoti relung hati gadis itu. Tetapi di tengah kondisi tersebut gadis itu masih memikirkan orang lain, yaitu adiknya. Ia tidak ingin hati adiknya keras seperti dirinya. Ia tidak ingin adiknya membentengi dirinya seperti yang ia lakukan, ia tidak ingin adiknya terluka. Ia kakak yang baik. Ia ingin yang terbaik bagi adiknya. Baik? Terlalu baik? Aku pikir gadis ini agak menyedihkan.
Ia susah untuk memberikan hatinya. Disaat ia mencoba membukanya, orang yang ia inginkan adalah milik orang lain. Tidak, gadis itu tidak berusaha merebut. Bahkan disaat ia bisa merebutnya ia teringat pengalamanya. Bayang bayang itu. Ia tidak mau menjadi perusak hubungan. Ia tidak mau menajdi orang ketiga. Ia tau sakit sisi yang terluka nantinya. Ia membatasi dirinya. Ia mengaburkan perasaan.
Akan tetapi kali ini, terjadi untuk ketiga kalinya. Kisah ketiga ini agak lain dari biasanya. Karena teman dari gadis ini ikut jatuh hati pada lelaki itu. Padahal ia tahu temanya sendiri masih meladeni lelaki lain. Luar biasa bukan? Gadis itu tidak membenci orang-orang yang menunjukkan realitas di balik kata cinta. Sebagai gantinya gadis itu hilang kepercayaan atas cinta.

Aku rasa gadis itu sangat menyedihkan. Aku tahu yang ia butuhkan adalah seseorang yang bisa memeluknya atau setidaknya menggenggam tanganya seraya menguatkannya. Ia hanya ingin melihat sisi lain dari kata cinta seperti yang tertuang dalam kertas novel maupun dalam film. 

Sunday, March 30, 2014

So what is there to realize?

Peonies bloom on peony trees.
A cat doesn’t become a chicken.
Tulips are tulips, not roses.
Why can’t we realize this true fact?
That to be me is great.
I don’t have to be anyone but me.
I am blooming as I am in my life, just as a peony blooms on a peony tree.
Further, a beautiful peony flower does not worry about when it will wilt and fall to the ground.
It does not compete with the flower next to it;
rather it blooms with its whole self.


-- Sensei Ogui from "Zen Shin Talks"

Friday, February 28, 2014

Imperfect is beauty

I think perfection is ugly. Somewhere in the things human make, I want to see scars, failure, disorder, disortion. - Yohji Yamamoto

Saturday, February 15, 2014

Shattered Glass

Like a life or relationship, you don't need something entertaining, you just need the real one. Not Fabricated. Great movies, based on true story.

Monday, February 3, 2014

19th on 19th

Saya merasa bersyukur, sangat bersyukur menginjak usia kesembilan belas ini. Banyak hal yang terjadi dalam hidup saya dan saya belajar dari setiap momen yang bergulir. Baru saya sadari kehidupan ini sungguh singkat. Rasanya baru kemarin saya mengenakan seragam merah putih dan menangis malu karena terlambat. Rasanya baru kemarin saya mengenakan seragam biru putih berlari mengelilingi sekolah karena terlambat beberapa menit. Rasanya baru kemarin saya mengenakan seragam abu-abu putih dan tidak tahu malu masuk lewat gerbang samping karena terlambat satu jam.

Baik, buruk, hitam, putih, dan abu-abu adalah bagian dari setiap momen yang berlangsung. Masih banyak hal yang ingin saya raih. Dunia juga sepertinya berlari, sementara saya masih berusaha mengatur napas sambil terus mengejar, mencari ritme agar bisa mengimbanginya. Beberapa hal penting yang menjadi refleksi saya di usia 19 ini adalah saya menyadari bahwa hidup itu terlalu singkat untuk tidak di jalani sesuai passion. Saya belajar untuk mencari apa sebenarnya passion saya diri saya. Buku, teman, dan perjalanan membawa saya kepada pemahaman-pemahaman baru. Hingga akhirnya saya merasa saya sudah di jalan yang tepat. Allah sudah memberikan saya jalan yang tepat, hanya saja baru saya sadari. Kadang mungkin masih terasa lahan lain tampak lebih hijau. Tetapi sama seperti memilih pasangan, jika kita sudah memilih kemudian ada yang lain yang dirasa lebih, itu hanya sepertinya saja karena segala sesuatu pasti ada kekuranganya (kecuali Allah). Jadi sudahlah setia saja pada jalanya masing-masing haha.

Pemahaman yang kedua adalah keadaan tidak pernah salah. Saya selama ini seringkali menyalahkan keadaan. Sangat sering. Padahal saat saya introspeksi lagi pilihan sayalah yang terkadang salah. Saya cenderung untuk tidak memilih karena takut salah. Sehingga saya terjebak dan kebingungan. Sekarang saya menyadari memilih adalah jalan hidup yang berani. Apapun konsekuensinya adalah bonus kehidupan. Saya semakin yakin Allah selalu memberi yang terbaik. Saya malu ada saat-saat dimana saya meragukan itu ada saat-saat dimana saya menyepelekan-Nya.

Pemahaman yang ketiga adalah Less is More. Inilah “mantra” yang saya pikir cukup kuat menggantung di kepala saya. Saya harap setiap ada hambatan di depan saya ingat mantra ini. Keterbatasan itu membuat kita lebih baik dan merasa cukup. Kadang tidak mudah memang menjalankan mantra ini tetapi jika kita melapangkan dada, mengingat mantra ini dan Allah maka semua akan terasa cukup dan apapun bisa di lalui.


Saya harap di usia kesembilan belas saya bisa lebih mencintai dan menghargai keluarga dan juga teman-teman yang selama ini selalu ada dan peduli. Saya harus menguatkan diri saya menjalani apapun untuk meraih target and purpose in life. Godaan pasti ada di jalan tetapi saya harap saya cukup dewasa untuk tahu mana yang lebih baik untuk hidup saya. Akhir kata saya ingin berkata untuk Hana Rakhma Arimbi “Selamat menginjak usia ke-19, Hana Rakhma Arimbi. Masa lalu adalah pelajaran termahal. Sedangkan masa depan adalah peer yang harus kamu kerjakan. Hingga nantinya saat kamu bertemu Sang Khalik kamu bisa menunjukkan buku peermu dengan senyum. Entah berapa halaman lagi buku peermu ini. Entah soal apalagi yang ada di halaman selanjutnya. Apakah mudah atau susah? Hanya yang menciptakanlah yang mengetahui. Aku harap kamu tekun menyelesaikan tiap soal. Ada kalanya soal itu menjebak, menyenangkan, ataupun membuatmu hampir gila menyelesaikanya. Akan tetapi buku peermu ini didesain khusus untukmu. Hanya kamu yang bisa menyelesaikannya. Jadi tetap semangat Hana! Isi buku peermu semaksimal mungkin. Kamu memang tidak mungkin menyelesaikan semua soal, tetapi jika kamu berusaha semaksimal mungkin, tidak ada yang sia-sia. Aku sayang kamu, maaf selama ini suka makan indomie dan jajan sembarangan bahkan melukai jiwamu dengan tidak jujur terhadap diri sendiri. Selamat membuka halaman selanjutnya, Han!”