Friday, February 28, 2014

Imperfect is beauty

I think perfection is ugly. Somewhere in the things human make, I want to see scars, failure, disorder, disortion. - Yohji Yamamoto

Saturday, February 15, 2014

Shattered Glass

Like a life or relationship, you don't need something entertaining, you just need the real one. Not Fabricated. Great movies, based on true story.

Monday, February 3, 2014

19th on 19th

Saya merasa bersyukur, sangat bersyukur menginjak usia kesembilan belas ini. Banyak hal yang terjadi dalam hidup saya dan saya belajar dari setiap momen yang bergulir. Baru saya sadari kehidupan ini sungguh singkat. Rasanya baru kemarin saya mengenakan seragam merah putih dan menangis malu karena terlambat. Rasanya baru kemarin saya mengenakan seragam biru putih berlari mengelilingi sekolah karena terlambat beberapa menit. Rasanya baru kemarin saya mengenakan seragam abu-abu putih dan tidak tahu malu masuk lewat gerbang samping karena terlambat satu jam.

Baik, buruk, hitam, putih, dan abu-abu adalah bagian dari setiap momen yang berlangsung. Masih banyak hal yang ingin saya raih. Dunia juga sepertinya berlari, sementara saya masih berusaha mengatur napas sambil terus mengejar, mencari ritme agar bisa mengimbanginya. Beberapa hal penting yang menjadi refleksi saya di usia 19 ini adalah saya menyadari bahwa hidup itu terlalu singkat untuk tidak di jalani sesuai passion. Saya belajar untuk mencari apa sebenarnya passion saya diri saya. Buku, teman, dan perjalanan membawa saya kepada pemahaman-pemahaman baru. Hingga akhirnya saya merasa saya sudah di jalan yang tepat. Allah sudah memberikan saya jalan yang tepat, hanya saja baru saya sadari. Kadang mungkin masih terasa lahan lain tampak lebih hijau. Tetapi sama seperti memilih pasangan, jika kita sudah memilih kemudian ada yang lain yang dirasa lebih, itu hanya sepertinya saja karena segala sesuatu pasti ada kekuranganya (kecuali Allah). Jadi sudahlah setia saja pada jalanya masing-masing haha.

Pemahaman yang kedua adalah keadaan tidak pernah salah. Saya selama ini seringkali menyalahkan keadaan. Sangat sering. Padahal saat saya introspeksi lagi pilihan sayalah yang terkadang salah. Saya cenderung untuk tidak memilih karena takut salah. Sehingga saya terjebak dan kebingungan. Sekarang saya menyadari memilih adalah jalan hidup yang berani. Apapun konsekuensinya adalah bonus kehidupan. Saya semakin yakin Allah selalu memberi yang terbaik. Saya malu ada saat-saat dimana saya meragukan itu ada saat-saat dimana saya menyepelekan-Nya.

Pemahaman yang ketiga adalah Less is More. Inilah “mantra” yang saya pikir cukup kuat menggantung di kepala saya. Saya harap setiap ada hambatan di depan saya ingat mantra ini. Keterbatasan itu membuat kita lebih baik dan merasa cukup. Kadang tidak mudah memang menjalankan mantra ini tetapi jika kita melapangkan dada, mengingat mantra ini dan Allah maka semua akan terasa cukup dan apapun bisa di lalui.


Saya harap di usia kesembilan belas saya bisa lebih mencintai dan menghargai keluarga dan juga teman-teman yang selama ini selalu ada dan peduli. Saya harus menguatkan diri saya menjalani apapun untuk meraih target and purpose in life. Godaan pasti ada di jalan tetapi saya harap saya cukup dewasa untuk tahu mana yang lebih baik untuk hidup saya. Akhir kata saya ingin berkata untuk Hana Rakhma Arimbi “Selamat menginjak usia ke-19, Hana Rakhma Arimbi. Masa lalu adalah pelajaran termahal. Sedangkan masa depan adalah peer yang harus kamu kerjakan. Hingga nantinya saat kamu bertemu Sang Khalik kamu bisa menunjukkan buku peermu dengan senyum. Entah berapa halaman lagi buku peermu ini. Entah soal apalagi yang ada di halaman selanjutnya. Apakah mudah atau susah? Hanya yang menciptakanlah yang mengetahui. Aku harap kamu tekun menyelesaikan tiap soal. Ada kalanya soal itu menjebak, menyenangkan, ataupun membuatmu hampir gila menyelesaikanya. Akan tetapi buku peermu ini didesain khusus untukmu. Hanya kamu yang bisa menyelesaikannya. Jadi tetap semangat Hana! Isi buku peermu semaksimal mungkin. Kamu memang tidak mungkin menyelesaikan semua soal, tetapi jika kamu berusaha semaksimal mungkin, tidak ada yang sia-sia. Aku sayang kamu, maaf selama ini suka makan indomie dan jajan sembarangan bahkan melukai jiwamu dengan tidak jujur terhadap diri sendiri. Selamat membuka halaman selanjutnya, Han!”