Perjalanan pemahaman saya tentang perasaan sampai pada suatu malam yang penuh ketergesaan yang membawa pada mata itu. Sekelibat tetapi terpatri jelas.
Malam semakin larut. Jendela pantry yang terbuka membiarkan asap keluar. Diantara denting lift dan langkah yang tergesa, kembali kutemukan mata itu.
Pagi berikutnya adalah kali pertama perkenalan dengan suaramu. Tidak ada yang spesial, namun ada sesuatu yang membuatnya menarik.
Pada kesempatan-kesempatan selanjutnya pun aku selalu mencari apa yang sudah aku kenal: mata yang hangat dan suara tenteram. Perjalanan membawaku semakin jauh pada senyuman dan tawa ringan yang jarang terlihat pada keseharian. Perjalanan semakin menarik.
Namun perjalanan tidak hanya membawaku pada pengalaman yang menyengangkan dan menghangatkan hati. Hingga akhirnya perjalanan mengantarkanku pada pemahaman berikutnya: bahwa aku lah yang selalu merasa hal-hal tersebut spesial. It didn't mean to be.
Perjalanan meninggalkanku di persimpangan itu dengan pemahaman perasaan untuknya.